Blognya Anak ManaGemenT

“Kegeniusan seorang pembuat parfum yang menyimpang”

Posted by Naziri Andanta (Mekhanai Kesih) On Kamis, 18 November 2010 0 komentar

Judul :perfume “The story of a Murderer”
no. ISBN :979397205x
penulis :Patrick Suskind
penerbit :Dastan Books
tanggal terbit :juli-2006
jumlah halaman :428
jenis cover :softcover
dimensi (L x P) :125 x 190 mm
kategori :Suspense
text bahasa :Indonesia
Novel ini menceritakan pada abad ke-18 di Paris, Perancis, hiduplah seorang bernama Jean-Baptiste Grenouille. Ia adalah seorang yang memiliki keanehan, dilahirkan tanpa memiliki aroma badan. Itulah sebabnya ia tidak merasakan dirinya sebagai bagian dari masyarakat, karena walaupun berada di tengah kerumunan, orang-orang tidak akan merasakan/menganggap keberadaannya, walaupun bisa melihatnya secara visual. Terkadang, keadaan aneh ini juga membuat orang-orang di sekitar Grenouille merasa ketakutan tanpa sebab dan ingin segera menjauhinya.
Walaupun begitu, Grenouille sebenarnya memiliki karunia yang luar biasa pada indera penciumannya. Hidungnya sangat peka terhadap aroma. Ia bisa mencium aroma apapun, dari aroma bunga, aroma tanah, aroma kota, aroma gagang pintu, aroma angin di bulan tertentu hingga ke aroma-aroma yang mustahil bisa dicium oleh manusia normal. Ia juga bisa mencium keberadaan benda atau kedatangan seseorang walaupun benda/orang tersebut berada di jarak yang masih amat jauh dan belum bisa dilihat mata. Itulah sebabnya, Grenouille sangat mencintai indera penciumannya. Ia sangat senang mencari aroma-aroma baru untuk kemudian disimpan di database otaknya dan dikombinasikan secara imajiner untuk mendapatkan aroma yang ia inginkan.
Beranjak remaja, Grenouille mendapatkan pekerjaan di toko milik seorang ahli parfum terkenal bernama Giuseppe Baldini. Ia bisa mendapatkan pekerjaan ini setelah sebelumnya membuat Baldini terkesan dengan meniru membuat formula sebuah parfum terkenal dalam waktu sekejap saja. Hal ini wajar, sebab saat ini Grenouille sudah memiliki memori ratusan ribu aroma di kepalanya yang bisa ia kombinasikan sesuka hati. Di toko milik Baldini inilah, Grenouille belajar banyak hal tentang cara pembuatan parfum, peramuan aroma, juga cara mengekstrak aroma dari benda tertentu.
Suatu hari, Grenouille mencium aroma yang sangat indah. Menurutnya inilah aroma sejati dan aroma yang paling agung. Grenouille berpikir, bila aroma ini dijadikan parfum, maka akan menjadi parfum terbaik yang pernah dibuat, dan tentunya, akan memberikan efek hebat kepada lingkungan sekitar dari siapapun yang menggunakannya. Akhirnya, Grenouille berobsesi untuk bisa membuat parfum dari aroma tersebut. Tapi, untuk menggapai obsesinya tersebut, Grenouille harus melakukan pembunuhan terhadap 25 orang…
Mengapa Grenouille harus membunuh banyak orang untuk bisa membuat parfum tersebut? Aroma apa itu sebenarnya? Bagaimana caranya membunuh orang? Berhasilkah Grenouille membuat parfum obsesinya tersebut? Kemudian apa efek dari parfum tersebut bila berhasil dibuat?
Bagaimana kelanjutannya ? Jawabannya tentu akan Anda temukan setelah membaca keseluruhan cerita novel ini.*_*
Gaya penulisan :
Patrick Süskind menulis novel yang berjudul “perfume” ini dengan gaya penceritaan yang sangat menarik. Ia selalu menjelaskan suatu hal secara mendetail. Hal ini membuat cerita benar-benar terasa menarik, contohnya saat Grenouille memburu korban terakhirnya atau saat Grenouille membangun kerajaan imajinasinya. Gaya penceritaan seperti ini membuat pembaca serasa ingin terus membaca mengikuti alur cerita hingga selesai, tanpa sekalipun menutup bukunya.
Cerita pun tidak monoton. Tidak selalu berfokus pada obsesi Grenouille untuk mendapatkan aroma agung. Banyak bab yang menceritakan isi pikiran Grenouille, tentang pola pikirnya, juga tentang keinginan-keinginannya yang tidak biasa.
Novel yang berjumlah 428 ini Lebih dari sekedar unik, akan tetapi juga memiliki beberapa kelebihan. Selain didukung riset memadai soal aroma, novel ini juga menarik dan tak membosankan. Karakter dan perubahan tokoh cerita juga digambarkan dengan kuat. Dari lahir hingga meninggal ada konsistensi yang cukup kuat dari keteguhan pengarang dalam menceritakan " kebencian hidup " Greanouille. tak salah, sejak awal kisah ini menegaskan sifat Greanouille yang aneh.
Tapi di sisi lain, ada juga bagian cerita yang menurut saya memang agak terlalu bertele-tele, seperti saat Grenouille mengekstrak aroma dari tumbuh-tumbuhan. Hal ini dijelaskan dengan terlalu terperinci. Karena buku ini bukanlah buku cara membuat parfum, menurut saya hal seperti ini tidaklah perlu dijelaskan dengan gaya penceritaan yang mendetail.
Adapun kekurangan novel ini menurut saya adalah plot novel thriller yang seharusnya menegangkan tersaji amat datar. Walaupun begitu, alur demi alur akan terus diceritakan, hingga sampai di akhir cerita, pembaca akan menemui sesuatu yang mengejutkan dan tak terduga sebagai penutup......Well, a little bit crazy i think…

0 komentar:

Posting Komentar

Mohom Komentar nya yA temAn.....

Karena sayA jugA masih Tahap Belajar....

Thanks 4 ALL