Blognya Anak ManaGemenT

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PERSPEKTIF HISTERIS

Posted by Naziri Andanta (Mekhanai Kesih) On Senin, 02 Agustus 2010 0 komentar

1. Sumberdaya manusia dalam perspektif historis
MSDM sebagai fenomena dalam organisasi sudah ada sejak tahun 1915, yang ditandai dengan munculnya aktivitas – aktivitas di sekitar masalah personalia. MSDM merupakan hasil penemuan dari Peter Drucker dan Douglas Mc.Gregor pada tahun 1950 – an. Karya Drucker The Practice of Management (1955) mengetengahkan manajemen melalui sasaran (Manajemen by Objective). Menurutnya manajemen yang efektif harus mengarah pada pandangan dan usaha semua manajer ke arah tujuan bersama. Konsep tersebut menjadi dasar bagi MSDM.
Semua yang berkembang di organisasi – organisasi public adalah manajemen personalia (Personal Manajement), namun menjelang abad XXI ini tampaknya ada kecenderungan pengertian ke arah MSDM. Menurut Gomes (1995) pergantian istilah dari manajemen personalia ke MSDM dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pengakuan adanya peranan vital dan semakin pentingnya sumberdaya manusia dalam pengolahan sumberdaya manusia secara efektif. Tuntutan akan kualitas pelayanan, kinerja yang tinggi otomatis harus dibarengi dengan kemampuan sumberdaya manusia yang baik. Dengan demikian, setiap organisasi sebaiknya mengembangkan MSDM.

2. Terminologi MSDM
Untuk menjelaskan MSDM tidak terlepas dari studi manajemen personalia. Perkembangan studi di dasari oleh manajemen klasik dengan tokoh Robert Owen (1771 – 1858) dan Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915). Dilihat dari bentuk aktivitasnya, personalia memiliki objek studi tentang pegawai pada suatu organisasi. Analisis tentang kerja manusia selanjutnya merupakan bagian penting yang melekat pada objek tersebut. Pemikiran Frederick Winslow Taylor (1856 – 1915) mengemukakan karya yaitu Principals of Scientific Management. Menurut Taylor, ada 5 langkah yang sebaiknya ditempuh guna meningkatkan produktivitas perusahaan, yaitu seleksi orang, menemukan metode kerja yang paling baik, merancang sarana kerja yang cocok serta memanfaatkannya, melatih dan memotivasi karyawan.
Frank Gilbert (1868 – 1924) yang mengetengahkan konsep Management System yang menitikberatkan pada kepribadian dan lingkungan kerja sebagai factor penentu produktivitas seseorang. Elthon Mayo (1880 – 1949) melalui hasil penelitiannya yang terkenal dengan nama Hawthorne Experiment menyimpulkan bahwa orang dapat mencapai produktivitas tinggi bila menyadari bahwa dirinya memperoleh pengakuan dan penghargaan, dan para pegawai akan mengembangkan norma – norma resmi.
Perkembangan manajemen personalia juga diilhami oleh pendapat – pendapat di atas dan diperkuat dengan sumbangan ahli prsikologi, misalnya Abraham Maslow (1908 – 1970). Teori hierarkhi kebutuhan manusia, yang terdiri atas 5 tingkatan. Pada level terbawah adalah kebutuhan fisiologis seperti makan, minum dan papan (perlindungan). Level kedua kebutuhan akan keselamatan. Level ketiga kebutuhan social, level keempat kebutuha pengakuan dan penghargaan, dan kebutuhan tertinggi adalah aktualisasi diri. Maslow kemudian menambahkan satu dasar kebutuhan lagi, dan ini yang kemudian menjadi dasar terbesar, yaitu Metamotivation. Manusia tidak pernah memuaskan kebutuhannya, dan itulah yang menjadi factor pendorong manusia untuk memilki motivasi kerja yang tinggi untuk bekerja. Sigmund Freud berpendapat bahwa manusia itu cenderung bersifat negatif, bersifat ceroboh, penuh nafsu, agresif dan tidak bertanggung jawab. Berawal dari kedua pendapat yang kontroversial ini, selanjutnya Douglas Mc.Gregor membangun teori X dan Y. Menurut Douglas, manusia yang bertipe X adalah bersifat negative, sebaliknya manusia bertipe Y bersifat positif. Douglas mempergunakan teori X dalam konteks organisasi system tertutup, dan teori Y dalam konteks organisasi system terbuka.
MSDM adalah istilah modern yang muncul pada kurun waktu 1970 – an dan diterima secara luas pada tahun 1969 pada saat perhimpunan Amerika untuk administrasi personalia (American Society for Personal Administration, ASPA) namanya menjadi perhimpunan untuk MSDM atau disebut Society for Human Resurce Management (SHRM). MSDM mencakup masalah – masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan perlindungan terhadap sumberdaya manusia. Sedangkan manajemen personalia lebih banyak berkaitan dengan sumberdaya manusia yang berada dalam perusahaan – perusahaan, yang mempelajari dan mengembangkan cara – cara agar manusia dapat secara efektif diintegrasikan ke dalam berbagai unit organisasi guna mencapai tujuan – tujuannya.
MSDM disektor public berusaha mengungkap manusia sebagai sumberdaya seutuhnya dalam konsepsi pembangunan bangsa yang utuh dan menyeluruh.

0 komentar:

Posting Komentar

Mohom Komentar nya yA temAn.....

Karena sayA jugA masih Tahap Belajar....

Thanks 4 ALL